Freeport sendiri memulai penambangan di Indonesia pada bulan april 1967, di masa-masa awal penambangan perusahaan freeport di Indonesia, dalam kurung waktu dua tahun berproduksi saja PT. Freeport Indonesia berhasil mengantongi perolehan bersih US$60 juta dari eksplorasi tambang tembaga di tanah Papua. Bila melihat pendapatan awal perusahaan ini tentunya kita berpikir bahwa pendapatan negara kita sangatlah besar, bila tentunya ada pembagian saham antara pengembang tambang dan pemilik tambang, tapi hal ini sangatlah nihil.
Tanah Papua sendiri yang menjadi tempat eksplorasi tambang freeport setiap mendapatkan dana selalu dalam bentuk bantuan, artinya tidak ada pembagian yang jelas antara perusahaan dan pemilik tambang, miris sangat bila kita melihat pembangunan yang ada di tanah Papua dengan keuntangan yang PT. Freeport Indonesia dapatkan. Pendapatan tahunan Freeport Indonesia sendiri pada tahun 2009 adalah US5,9 miliar, wow fantastis.. tapi lihatlah pembangunan di tanah Papua saat ini, jalan antar ibu kota provinsi saja yang baru terbangun hanya antar kab. Sarmi dan kota Jayapura lah yang terpanjang yaitu ±400 km.
Sekarang apakah ada solusi untuk masalah ini ?
Momentum perpanjangan kontrak saat ini adalah waktu yang tepat, bila kita ingin mengeksplorasi tambang ini sendiri, kita cukup tidak memberikan izin perpanjangan kontrak kepada PT. Freeport Indonesia setelah itu izin eksplorasi bisa kita berikan kepada perusahaan BUMN kita sendiri untuk mengelolanya, dengan catatan kita harus benar-benar siap, tidak bermaksud untuk berburuk sangka terhadap Freeport McMoran Copper & Gold Inc, tentunya mereka sebagai perusahaan yang memiliki kantor pusat di Amerika Serikat pasti akan melakukan segala cara untuk mendapatkan perpanjangan izin, entah dengan cara meluluh lantakkan politik Pemerintah Indonesia atau dengan ideoligi yang mereka bangun di masyarakat asli Papua untuk terpisah dari NKRI.
Namun apabila kita ragu ataupun takut dengan ide mengeksplorasi tambang kita sendiri, kita cukup memberikan izin perpanjang kontrak kepada PT.Freeport Indonesia dengan syarat pembagian saham yang jelas minamal 45% (angka yang realistis) untuk kita.
Melihat kegaduhan politik saat ini yang sudah sangat tidak jelas arahnya, alangkah lebih baiknya kita sebagai pemuda memberikan saran yang positif kepada Presiden Republik Indonesia Ir.H.JokoWidodo, dengan tentunya mengirimkan doa semoga yang maha kuasa memberikan pikiran jernih kepada beliau dalam mengambil keputusan tentang kelangsungan eksplorasi tambang Grasberg di tanah Papua.
Melihat kegaduhan politik saat ini yang sudah sangat tidak jelas arahnya, alangkah lebih baiknya kita sebagai pemuda memberikan saran yang positif kepada Presiden Republik Indonesia Ir.H.JokoWidodo, dengan tentunya mengirimkan doa semoga yang maha kuasa memberikan pikiran jernih kepada beliau dalam mengambil keputusan tentang kelangsungan eksplorasi tambang Grasberg di tanah Papua.