Kesunyian menjejaki tapak-tapak
Disapanya dengan senyuman terindah
Sapa berlanjut hangat dalam segelas
Teh panas mengepulkan asa...
Berlari-lari sekuat jalanan berpacu
Menerobos jantung-jantung yang kekempisan
Dipompa kencang oleh suara azan malam
Wajah pun diwudukan waktu lima kali...
Berselang-selang terus berjalan penuh kepastian
Semakin dalam degupannya meronta rasa
Melakukan percintaan berbusa-busa...
Di ranjang masa penuh cinta
Hinggan muncrat senggama terbuang
Melekat pada karpet-karpet hijau kecoklatan...
Tak pernah bisa berlari lagi
Habis kakinya sudah putus tulang jadi
Ditelan kenikmatan pagi berseri-seri...